Selasa, 05 Juli 2011

Dahsyatnya manfaat Air Susu Ibu (ASI)

Bayi manusia minum air susu manusia, Anak sapi minum air susu sapi, ini merupakan prinsip yang tidak dapat dirubah. Sebuah desain sedemikian sempurna untuk makhlukNya. 
Amat disayangkan bila aneka rupa iklan susu bubuk membuat masyarakat memilih susu sapi, bukan ASI (Air Susu Ibu). Padahal ASI jauh lebih baik untuk bayi dibanding yang lain.
Keunggulan dan manfaat menyusui dapat dilihat dari beberapa aspek yaitu : aspek gizi, aspek imunologik, aspek psikologis, aspek kecerdasan, aspek neurologis, aspek ekonomis dan aspek penundaan kehamilan.

A.     Aspek Gizi: Manfaat Kolostrum
Kolostrum mengandung zat kekebalan terutama lgA untuk melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi terutama diare. Jumlah kolostrum yang diproduksi bervariasi tergantung dari hisapan bayi pada hari-hari pertama. Oleh karena itu kolostrum harus diberikan pada bayi.
Kolostrum mengandung protein, vitamin A yang tinggi dan mengandung karbohidrat dan lemak rendah, sehingga sesuai dengan kebutuhan gizi bayi pada hari-hari pertama kelahiran. Membantu mengeluarkan mekonium atau kotoran bayi yang pertama berwarna hitam atau kehijauan. ASI mudah dicerna karena selain mengandung zat gizi yang sesuai, juga mengandung enzim-enzim untuk mencerna zat-zat gizi yang terdapat dalam ASI tersebut.

B.     Komposisi Taurin, DHA AA Pada ASI
Taurin adalah sejenis asam amino kedua yang terbanyak dalam ASI yang berfungsi sebagai neuro-transmitter dan berperan penting untuk proses maturasi sel otak. Percobaan pada binatang menunjukkan bahwa defisiensi taurin akan berakibat terjadinya gangguan pada retina mata.
Decosahexanoic Acid (DHA) dan Arachidohic Acid (AA) adalah asam lemak tak jenuh rantai panjang (polyunsaturated fatty acids) yang diperlukan untuk pembentukan sel-sel otak yang optimal. Jumlah DHA dan AA dalam ASI sangat mencukupi untuk menjamin pertumbuhan dan kecerdasan anak. Disamping itu DHA dan AA dalam tubuh dapat dibentuk/disintesa dari substansi pembentuknya (precursor) yaitu masing-masing dari omega 3 (asam linolenat) dan omega 6 (asam linoleat)

C.     Aspek Imunologik
ASI mengandung zat anti infeksi, bersih dan bebas kontaminasi.
Imunoglobulin A (Ig A) dalam kolostrum atau ASI kadarnya cukup tinggi. Sekretori Ig A tidak diserap tetapi dapat melumpuhkan bakteri patogen E.coli dan berbagai virus pada saluran pencernaan.
Laktoferin yaitu sejenis protein yang merupakan komponen zat kekebalan yang mengikat zat besi di saluran pencernaan.
Lysosim, enzim yang melindungi bayi terhadap bakteri (E.coli dan salmonela) dan virus. Jumlah lysosim dalam ASI 300 kali lebih banyak daripada susu sapi.
Sel darah putih pada ASI pada 2 minggu pertama lebih dari 4000 sel per mil. Terdiri dari 3 macam yaitu: Bronchus Asociated Lympocyte Tissue (BALT) antibodi pernapasan, Gut Asociated Lympocyte Tissue (GALT) antibodi saluran pernapasan, mammary Asociated Lympocyte Tissue (MALT) antibodi jaringan payudara ibu.
Faktor bifidus, sejenis karbohidrat yang mengandung nitrogen, menunjang pertumbuhan bakteri lactobacillus bifidus. Bakteri ini menjaga keasaman flora usus bayi dan berguna untuk menghambat pertumbuhan bakteri yang merugikan.

D.    Aspek Psikologik
Rasa percaya diri ibu untuk menyusui : bahwa ibu mampu menyusui dengan produksi ASI yang mencukupi untuk bayi. Menyusui dipengaruhi oleh emosi ibu dan kasih sayang terhadap bayi akan meningkatkan produksi hormon terutama oksitosin yang pada akhirnya akan mingkatkan produksi ASI.
Interaksi ibu dan bayi : Pertumbuhan dan perkembangan psikologis bayi tergantung pada kesatuan ibu dan bayi tersebut.
Pengaruh kontak langsung ibu dan bayi: Ikatan kasih sayang ibu dan bayi terjadi karena berbagai rangsangan seperti sentuhan kulit. Bayi akan merasa aman dan puas karena bayi merasakan kehangatan tubuh ibu dan mendengar denyut jantung ibu yang sudah dikenal sejak bayi masih dalam rahim.

E.     Aspek Kecerdasan
Interaksi ibu-bayi dan kandungan nilai gizi ASI sangat dibutuhkan untuk perkembangan system syaraf otak yang dapat meningkatkan kecerdasan bayi.
Penelitian menunjukkan bahwa IQ pada bayi yang diberi ASI memiliki point 4,3 point lebih tinggi pada usia 18 bulan, 4,6 point pada usia 3 tahun, dan 8,3 point lebih tinggi pada usia 8,5 tahun dibandingkan bayi bayi yang tidak diberi ASI.

F.      Aspek Neurologis
Dengan menghisap payudara koordinasi syaraf menelan, menghisap dan bernapas pada bayi yang baru lahir dapat lebih sempurna.
Selain mengandung protein yang tinggi, ASI memiliki perbandingan antara Whei dan Casein yang sesuai untuk bayi. Rasio Whei dengan Casein merupakan salah satu keunggulan ASI dibanding dengan susu sapi. ASI mengandung Whei lebih banyak yaitu 65:35. Komposisi ini menyebabkan protein ASI lebih mudah diserap. Sedangkan susu sapi mempunyai perbandingan Whei:Casein adalah 20:80 sehingga tidak mudah diserap.
Bayi yang minum ASI dibanding dengan minum susu bubuk buatan lebih jarang terjangkit bermacam-macam penyakit akut maupun kronis.
Laktoferin yaitu sejenis protein yang merupakan komponen zat kekebalan yang mengikat zat besi di saluran pencernaan.
Lysosim, enzim yang melindungi bayi terhadap bakteri (E.coli dan salmonela) dan virus. Jumlah lysosim dalam ASI 300 kali lebih banyak daripada susu sapi.
Laktiferin yaitu sejenis protein yang merupakan komponen zat kekebalan zat besi di saluran pencernaan. 

G.    Aspek Ekonomis
Dengan menyusui secara eksklusif, ibu tidak perlu mengeluarkan biaya untuk makanan bayi sampai bayi berumur 4 bulan. Dengan demikian akan menghemat pengeluaran rumah tangga untuk membeli susu formula dan peralatannya.

H.    Aspek Penundaan Kehamilan
Dengan menyusui secara eksklusif dapat menunda haid dan kehamilan, sehingga dapat digunakan sebagai alat kontrasepsi alamiah yang secara umum dikenal sebagai Metode Amenorea Laktasi (MAL).
Bayi yang minum ASI dibanding dengan bayi minum susu bubuk buatan, lebih jarang terjangkit bermacam penyakit akut maupun kronis.
Laktoferin yaitu sejenis protein yang merupakan komponen zat kekebalan yang mengikat zat besi di saluran pencernaan.
Lysosim, enzim yang melindungi bayi terhadap bakteri (E.coli dan salmonela) dan virus. Jumlah lysosim dalam ASI 300 kali lebih banyak daripada susu sapi.
Laktiferin yaitu sejenis protein yang merupakan komponen zat kekebalan zat besi di saluran pencernaan.













Sumber : Mediakom Kementrian Kesehatan RI
Disebarluaskan melalui Puskesmas Sukosari.

By Puskesmas Sukosari === No comments

0 komentar:

Posting Komentar